Zailani: Dosen Tetap FAI UMSU

Dampak selingkuh
dalam Kehidupan
Penyakit selingkuh sangat
berbahaya, kerena bukan hanya
menghilangkan kepercayaan orang pada
pelaku tapi juga dampak yang ditinggalkannya.
Selingkuh dapat terjadi dalam setiap level, maka dampaknya juga berbeda. Tergantung dimana dan
objek selingkuhannya. Perbuatan di atas
mempunyai pengaruh negatif, antara lain,
dampak sosial. Seseorang yang telah melakukan selingkuh, akan membentuk suatu
komunitas yang tidak sehat. Hilangkan rasa percaya antara satu dengan yang lain, sikap curiga dan individualis. apabila ini terjadi dalam organisasi, maka roda organisasi tersebut tidak berjalan
dengan baik, dan berakhir runtuhnya perkumpulan tersebut. Apabila terjadi
dalam keluarga, maka gejolak rumah tangga semakin runcing yang berakibat
putusnya ikatan suci yang telah diikrarkan
semasa ijab qabul. Apabila terjadi dalam bingkai yang
lebih besar seperti seorang pemimpin, bisa mengakibatkan hilangnya kepercayaan bawahan
padanya. Akibatnya bukan saja hilangnya
kredibilitas dan kepercayaan terhadap pemimpin tapi dapat menimbulkan kerusuhan dan pengrusakan.
Dampak terhadap hati, selingkuh adalah perbuatan maksiat
dihadapan Allah, tentu mempunyai pengaruh negatif pada perkembangan iman di
hati , bahkan bisa meyebabkan matinya hati.
Menurut Al Gazali kemuliaan martabat manusia
disebabkan karena kesiapannya mencapai makrifat kepada Allah, dan hal itu
dimungkinkan karena adanya hati. Dengan hati, manusia mengetahui Allah dan
mendekati Nya, sementara anggota badan yang lain berfungsi sebagai pelayannya.
Hubungan hati dengan anggota badan dimisalkan Al-Gazali seperti raja dengan
rakyatnya, atau seorang tukang dengan alatnya pertukangannya. . Hubungan hati dengan
anggota badan dipandang sebagai ilmu lahir, sementara akses hati ke alam langit
(`alam al malakut) masuk kategori ilmu batin dimana di dalamnya sarat dengan
rahasia dan keajaiban. Sahal at Tusturi menyerupakan hati sebagai `arasy sementara dada merupakan kursi,
satu perumpamaan yang menggambarkan bahwa di dalam diri manusia seakan terdapat
satu kerajaan tersendiri dimana hati bertindak sebagai raja. Al Gazali
mengatakan bahwa hati mempunyai dua unit tentara (junudun mujannadah), yaitu
unit yang dapat dilihat dengan mata kepala dan yang satu hanya dapat dilihat dengan
mata hati. Yang pertama adalah anggota badan, sedang yang kedua adalah
daya-daya; daya penglihatan, daya pendengaran, daya hayal, daya ingat, daya
fikir dan daya hafal, yang bekerja dengan sistem yang sangat sophisticated dan hanya Allah yang
mengetahui hakikatnya. Dari kombinasi tentara lahir dan batin itu dapat lahir
kehendak (iradah), marah (ghodob), keinginan (syahwat), pengetahuan (ilmu), dan
persepsi (idrak). Hati juga diibaratkan sebagai pesawat pemancar (dzauq) yang dapat
menangkap sinyal-sinyal yang melintas. Kapasitas pesawat hati tiap orang
berbeda-beda tergantung desain dan baterainya. Hati yang telah lama dilatih melalui
proses riyadhah memiliki desain dengan
kapasitas besar yang mampu menangkap sinyal yang jauh termasuk sinyal isyarat
tentang masa yang akan datang. Hati seorang sufi bisa menangkap sinyal tentang
prospek sesuatu (seperti penglihatan Nabi Khidir) sehingga kata-katanya boleh
jadi melawan arus atau tidak difahami oleh orang lain. dengan hatinya ia juga
bisa berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat lain atau di zaman yang
lain, layaknya telpon genggam saja. Ketajaman hati juga diibaratkan sebagai cermin
(cermin hati). Orang yang bersih dari dosa, hatinya bagaikan cermin yang
bening, yang begitu mudah untuk berkaca diri. Orang yang suka mengerjakan
dosa-dosa kecil, hatinya buram bagaikan cermin yang terkena debu, jika
digunakan kurang jelas hasilnya. Orang yang suka melakukan dosa besar, hatinya
gelap bagaikan cermin yang tersiram cat hitam, dimana hanya sebagian kecil saja
bagiannya yang dapat digunakan.
Terapi Mengobati Selingkuh
Setiap penyakit ada obatnya, termasuk penyakit
selingkuh. Dilihat dari segi agama,
orang yang punya penyakit selingkuh
karena kurang kadar iman dijiwanya. Ada
beberapa terapi yang bisa dilakukan: Perbanyak baca Al-Qur’an, seorang muslim
dianjurkan untuk selalu berkomunikasi
dengan Al-Qur’an. Orang yang membacanya sekali seminggu walaupun dengan terjemahnya, tentu akan
berbeda dengan orang membaca Al-Qur’an
setiap hari, pemahaman orang tersebut akan jauh lebih mendalam dan berkesan bahkan al-Quran akan
membuka rahasia kandungannya yang
mendalam yang ini tidak dia berikan pada orang “sesekali menemuinya”.
Terapi selanjutnya adalah memperbanyak infak,
Perbuatan ini mampu membentengi nafsu untuk tetap beradar dalam koridor meningkatkan keimanan, Orang yang sering berinfak sebenarnya melepaskan cintanya pada benda yang dinfakkan
dan tetap fokus mencintai Allah. Sikap ini akan memunculkan ridha dengan kehendak Allah. Obat hati
terakhir qona’ah sikap merasa cukup dengan pemberian Allah akan Melahirkan sifat “nrimo” dengan
segala apa yang sudah digariskan Allah untuknya. Wallahu
a’lam
Posting Komentar
0 komentar
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.