0
Zailani: Dosen Tetap FAI UMSU

Selingkuh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai beberapa makna: Suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; korup atau menggelapkan uang dan memudah-mudahkan perceraian;. Berdasarkan  defenisi  di atas, selingkuh bisa terjadi kapan dan dimana saja.  Pelaku selingkuh juga sangat mudah ditemukan di tengah masyarakat. Sikap ini  tidak  hanya terjadi dalam pasangan rumah tangga tapi juga dalam skala yang lebih luas. Seseorang yang lebih mengutamakan  dirinya dan menyembunyikan  sesuatu demi memenuhi ambisi pribadi  juga disebut selingkuh.   Orang yang  suka berbohong, misalnya pada pasangannya, pada atasan, masyarakat guru atau siapapun itu disebut selingkuh. Tanpa kita sadari sehari-hari selingkuh jadi menu harian kita.  Perilaku korup juga dianggap selingkuh, karena di dalamnya   ada ketidak-jujuran, ada unsur kepentingan pribadi dan kelompok. Jadi  pejabat yang terlibat korupsi  telah  berselingkuh  di  dalam tugasnya. Serong juga bermakna selingkuh, bahkan dalam pandangan  masyarakat  umum definisi  ini lebih dikenal daripada pengertian yang lain. Serong  adalah “penyakit”   yang sangat kronis dan berbahaya. Contohnya, suami “serong”dengan  wanita lain atau sebaliknya.  Perbuatan ini  ada yang melakukan melalui sms,  yang isinya  penuh dengan kata-kata rayuan dan asmara, ini selingkuh dengan kata-kata. Ada juga  dengan   menonton film porno, dia melihat aurat orang lain padahal dia sudah punya pasangan  resmi, yang auratnya bisa dilihatnya secara halal, tapi itu belum mencukupi hasratnya untuk meninggalkan  selingkuh model ini. Ini bisa menyebabkan cerainya hubungan suami istri. Mungkin   untuk kesalahan yang lain, pasangan bisa mentolerir namun sangat susah untuk yang satu ini, bahkan karena  sakit hatinya begitu dalam  dapat menyebabkan  hancurnya rumah tangga. Dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kematian karena bunuh diri atau pembunuhan.
Dampak selingkuh dalam Kehidupan
Penyakit selingkuh sangat  berbahaya,   kerena bukan hanya menghilangkan  kepercayaan orang pada pelaku tapi juga  dampak yang ditinggalkannya. Selingkuh dapat terjadi dalam setiap level, maka  dampaknya juga berbeda. Tergantung dimana dan objek selingkuhannya.   Perbuatan di atas mempunyai pengaruh  negatif, antara lain, dampak sosial. Seseorang yang telah melakukan selingkuh, akan membentuk suatu komunitas yang tidak sehat. Hilangkan rasa percaya antara satu dengan yang lain,  sikap curiga dan  individualis. apabila  ini terjadi dalam organisasi,   maka roda organisasi tersebut tidak berjalan dengan baik, dan berakhir runtuhnya perkumpulan tersebut. Apabila terjadi dalam  keluarga, maka gejolak  rumah tangga semakin runcing yang berakibat putusnya  ikatan suci yang telah diikrarkan semasa ijab  qabul. Apabila terjadi dalam bingkai yang lebih besar  seperti seorang pemimpin, bisa  mengakibatkan hilangnya kepercayaan bawahan padanya. Akibatnya bukan saja  hilangnya kredibilitas dan kepercayaan terhadap pemimpin tapi  dapat menimbulkan kerusuhan dan pengrusakan.
Dampak terhadap hati, selingkuh adalah perbuatan maksiat dihadapan Allah, tentu mempunyai pengaruh negatif pada perkembangan iman di hati , bahkan bisa meyebabkan matinya hati.  Menurut Al Gazali kemuliaan martabat manusia disebabkan karena kesiapannya mencapai makrifat kepada Allah, dan hal itu dimungkinkan karena adanya hati. Dengan hati, manusia mengetahui Allah dan mendekati Nya, sementara anggota badan yang lain berfungsi sebagai pelayannya. Hubungan hati dengan anggota badan dimisalkan Al-Gazali seperti raja dengan rakyatnya, atau seorang tukang dengan alatnya pertukangannya. . Hubungan hati dengan anggota badan dipandang sebagai ilmu lahir, sementara akses hati ke alam langit (`alam al malakut) masuk kategori ilmu batin dimana di dalamnya sarat dengan rahasia dan keajaiban. Sahal at Tusturi menyerupakan hati sebagai `arasy sementara dada merupakan kursi, satu perumpamaan yang menggambarkan bahwa di dalam diri manusia seakan terdapat satu kerajaan tersendiri dimana hati bertindak sebagai raja. Al Gazali mengatakan bahwa hati mempunyai dua unit tentara (junudun mujannadah), yaitu unit yang dapat dilihat dengan mata kepala dan yang satu hanya dapat dilihat dengan mata hati. Yang pertama adalah anggota badan, sedang yang kedua adalah daya-daya; daya penglihatan, daya pendengaran, daya hayal, daya ingat, daya fikir dan daya hafal, yang bekerja dengan sistem yang sangat sophisticated dan hanya Allah yang mengetahui hakikatnya. Dari kombinasi tentara lahir dan batin itu dapat lahir kehendak (iradah), marah (ghodob), keinginan (syahwat), pengetahuan (ilmu), dan persepsi (idrak). Hati juga diibaratkan sebagai pesawat pemancar (dzauq) yang dapat menangkap sinyal-sinyal yang melintas. Kapasitas pesawat hati tiap orang berbeda-beda tergantung desain dan baterainya. Hati yang telah lama dilatih melalui proses riyadhah memiliki desain dengan kapasitas besar yang mampu menangkap sinyal yang jauh termasuk sinyal isyarat tentang masa yang akan datang. Hati seorang sufi bisa menangkap sinyal tentang prospek sesuatu (seperti penglihatan Nabi Khidir) sehingga kata-katanya boleh jadi melawan arus atau tidak difahami oleh orang lain. dengan hatinya ia juga bisa berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat lain atau di zaman yang lain, layaknya telpon genggam saja. Ketajaman hati juga diibaratkan sebagai cermin (cermin hati). Orang yang bersih dari dosa, hatinya bagaikan cermin yang bening, yang begitu mudah untuk berkaca diri. Orang yang suka mengerjakan dosa-dosa kecil, hatinya buram bagaikan cermin yang terkena debu, jika digunakan kurang jelas hasilnya. Orang yang suka melakukan dosa besar, hatinya gelap bagaikan cermin yang tersiram cat hitam, dimana hanya sebagian kecil saja bagiannya yang dapat digunakan.
Terapi Mengobati Selingkuh

Setiap penyakit ada obatnya, termasuk penyakit selingkuh.  Dilihat dari segi agama, orang yang  punya penyakit selingkuh karena kurang kadar iman dijiwanya.  Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan: Perbanyak baca Al-Qur’an, seorang muslim dianjurkan  untuk selalu berkomunikasi dengan Al-Qur’an. Orang yang membacanya sekali seminggu  walaupun dengan terjemahnya, tentu akan berbeda dengan orang membaca Al-Qur’an  setiap hari, pemahaman orang tersebut akan jauh  lebih mendalam dan berkesan bahkan al-Quran akan membuka rahasia kandungannya  yang mendalam yang ini tidak dia berikan pada orang “sesekali  menemuinya”.  Terapi selanjutnya  adalah memperbanyak  infak,  Perbuatan ini mampu membentengi nafsu untuk tetap  beradar dalam koridor  meningkatkan keimanan,  Orang yang sering berinfak sebenarnya  melepaskan cintanya pada benda yang dinfakkan dan tetap fokus  mencintai Allah.  Sikap ini akan memunculkan ridha dengan kehendak Allah.  Obat hati  terakhir  qona’ah sikap merasa cukup dengan pemberian  Allah akan Melahirkan sifat “nrimo” dengan segala apa yang sudah digariskan Allah untuknya.  Wallahu a’lam

Posting Komentar

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.